Para raja, bangsawan,
dan pendeta dari Majapahit kerap memanfaatkan air terjun tersebut untuk upacara
ritual, baik itu memandikan arca maupun membersihkan senjata pusaka yang
terkenal dengan nama upacara Parna Prahista. Nantinya sisa air tersebut
dipercikkan keluar kepada keluarga guna mendapat keberkahan, keselamatan, dan
awet muda.
Tradisi ini pun masih
berlanjut hingga sekarang dan rutin digelar oleh Pemkab Nganjuk dengan nama
ritual Mandi Sedudo yang biasanya diadakan pada tanggal 1 Suro di penanggalan
Jawa. Air Terjun Sedudo juga menjadi tempat pertapaan salah seorang tokoh
penyebar agama Islam di Nganjuk, Ki Ageng Ngaliman.
Konon, Khasiat Air
Terjun Sedudo yang bisa membuat awet muda memang menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan untuk mendatangi tempat ini. Karenanya setiap kali perayaan
Mandi Sedudo yang rutin digelar pemerintah setempat senantiasa ramai dikunjungi
wisatawan.
Menurut para wisatawan
yang datang akan mitos air terjun tersebut, mereka mengatakan Selain bisa
membuat awet muda, dengan mandi di air terjun sedudo ini akan mendapatkan
keberkahan yang tanpa diduga.
Terlebih, kata para
wisatawan bahwa air terjun ini menjadi tempat pemandian para dewa yang
bersemayam yang membuat airnya tidak pernah kering.
Sampai sekarang pun
sebenarnya masih sering orang memandikan benda-benda keramat di sana, tapi
mungkin lebih banyak orang yang datang untuk wisata. Bahkan ada yang meminta
keberuntungan dan awet muda dengan mandi di lokasi itu.
Jeng Asih, Ratu
Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989 –
08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar